Persetubuhanku Dengan Tante Rika Akhirnya Tercapai


Selamat Datang Di Blog
AZG27 DREAMS



Perkenalkan namaku Ardi, ceritaku ini merupakan sebuah pengalaman pribadi dan aku ingin berbagi kepada kalian semua. Tante Rika mempunyai wajah yang cantik dengan rambut sebahu.



Kulitnya sangat putih bersih, selain itu yang membuatku selama ini terpesona adalah payudara tante Rika yang luar biasa montok.



Perkiraanku payudara Tante Rika itu berukuran 36C.



Ditambah lagi pinggulnya yang aduhai dimiliki oleh janda cantik itu. Bodi tante Rika yang indah itulah yang membuatku tak dapat menahan birahiku dan selalu berangan-angan bisa bercinta bersama tante dan menikmati tubuhnya yang padat berisi.


Baca Juga : Tante Rina Memintaku Untuk Memijat Payudaranya


Setiap melakukan onani, wajah dan tubuh tetanggaku itu selalu menjadi inspirasiku.



Pagi itu jam sudah menunjukan angka tujuh, dan aku sudah bersiap untuk berangkat ke kampus. Motor aku jalankan pelan keluar dari gerbang rumahku.



Dari kejauhan, aku melihat sosok seorang wanita yang berjalan sendirian. Mataku secara reflek terus mengikuti wanita itu.



Maklum aja, aku terpesona melihat tubuh wanita itu yang menurutku aduhai. Meskipun terlihat dari belakang, pinggul dan pantatnya sungguh membuat jantungku berdesir.



Saat itu aku hanya menduga-duga kalau wanita itu adalah tante Rika. Bersamaan dengan itu, celanaku mulai agak sesak karena kontolku mulai tidak bisa diajak kompromi alias ngaceng berat.



Perlahan-lahan motor aku arahkan agak mendekat agar yakin bahwa wanita itu adalah tante Rika .



“Eh tante Rika, mau kemana tante?” sapaku.



Tante Rika agak kaget mendengar suaraku. Tapi beliau kemudian tersenyum manis dan membalas sapaanku.



“Ehm.. Kamu Ardi. Tante mau ke kantor. Kamu mau ke kampus yah?” tante Rika balik bertanya.

“Iya nih tante, aku masuk jam delapan. Kalau gitu gimana kalau tante saya anter dulu ke kantor? Kebetulan saya bawa helm satu lagi,” kataku sambil menawarkan jasa dan berharap tante Rika tidak menolak ajakanku.

“Nggak usah deh, nanti kamu terlambat sampai kampus lho” Suara tante Rika yang empuk dan lembut sesaat membuat kontolku semakin menegang.

“Nggak apa-apa kok tante. Lagian kampus saya kan sebenarnya dekat,” kataku sambil mataku selalu mencuri pandang ke seluruh tubuhnya yang pagi itu mengenakkan bletzer dan celana panjang.



Meski tertutup oleh pakaian yang rapi, tapi aku tetap bisa melihat kemontokan payudaranya yang lekukannya tampak jelas.



“Benar nih Ardi mau nganterin tante ke kantor? Kalau gitu bolehlah tante bonceng kamu,” kata tante Rika sambil melangkahkan kakinya diboncengan.



Aku sempat agak terkejut karena cara membonceng tante yang seperti itu.



Tapi bagaimanapun, aku tetap diuntungkan karena punggungku bisa sesekali merasakan empuknya payudara tante yang memang sangat aku kagumi.



Apalagi ketika melewati polisi tidur yang ada di jalan, rasanya buah dada tante semakin tambah menempel di punggungku.



Pagi itu tante Rika aku anter sampai ke kantornya. Dan aku segera menuju ke kampus dengan perasaan senang.



Waktu itu hari sabtu, kebetulan kuliahku libur. Tiba-tiba telepon disebelah tempat tidurku berdering.



Segera saja aku angkat, dari seberang terdengar suara lembut seorang wanita yang meneleponku.



“Hallloo..., Bisa bicara dengan Ardi?”

“Iya saya sendiri?” jawabku masih dengan tanda tanya karena merasa asing dengan suara ditelepon.

“Selamat pagi Ardi. Ini tante Rika…!,” aku benar-benar kaget bercampur aduk.

“Se.. Selamat.. Pa.. Gi tante. Wah tumben nelpon saya. Ada yang bisa saya bantu tante?” kataku agak gugup.

“Pagi ini kamu ada acara nggak Ardi? Kalau nggak ada acara datang ke rumah tante ya. Bisa kan?” Pinta tante dari ujung telepon.

“Eh.. Dengan senang hati tante. Nanti sehabis mandi saya langsung ke tempat tante,” jawabku.



Kemudian sambil secara reflek tangan kiriku memegang kontolku yang mulai membesar karena membayangkan ngentot sama tante Rika.



“Baiklah kalau begitu. Aku tunggu ya. Met pagi Ardi.. Sampai nanti!” suara lembut tante Rika yang bagiku sangat menggairahkan itu akhirnya hilang diujung tepelon sana.



Pagi itu aku benar-benar senang mendengar permintaan tante Rika untuk datang ke rumahnya. Dan pikiranku nglantur kemana-mana.



Sementara tanganku masih saja mengelus-elus kontolku yang makin lama, makin membesar sambil membayangkan jika aku bisa ngentot sama tante.



Karena hasratku sudah menggebu, maka segera saja aku lampiaskan birahiku itu dengan onani.



Aku bayangkan sedang ngentot sama tante Rika yang sudah telanjang bulat sehingga payudaranya yang montok menunggu untuk dikenyot dan diremas.



Lalu mulut dan tanganku segera menyapu seluruh tubuh Tante Rika.



“Tante....."


Tubuhmu indah sekali, payudaramu montok sekali tante.


"Aaah.. Ehs.. Ah,” mulutku mulai merancau membayangkan nikmatnya bercinta dengan tante Rika.



Jarum jam sudah menunjuk ke angka 8 lebih 30 menit. Aku sudah selesai mandi dan berdandan.



“Nah, sekarang saatnya berangkat ke tempat tante Rika, karena aku sudah nggak tahan pingin lihat kemolekan tubuhmu dari dekat sayang,” gumamku dalam hati.



Kulangkahkan kakiku menuju rumah tante Rika yang hanya berjarak 100 meter saja dari rumahku. Sampai di rumah janda montok itu, segera saja aku ketuk pintunya.



Toookkk.... Tookkk.... Toookk....



“Ya, sebentar,” sahut suara seorang wanita dari dalam yang tak lain adalah tante Rika .



Setelah pintu dibuka, mataku benar-benar dimanja oleh tampilan sosok tante Rika yang aduhai dan berdiri persis di hadapanku.



Pagi itu tante mengenakan celana street hitam dipadu dengan atasan kaos ketat berwarna merah dengan belahan lehernya yang agak ke bawah.



Sehingga nampak jelas belahan yang membatasi kedua payudaranya yang memang montok luar biasa. Tante Rika kemudian mengajakku masuk ke dalam rumahnya dan menutup serta mengunci pintu kamar tamu.



Aku sempat dibuat heran dengan apa yang dilakukan janda itu.



“Ada apa sih tante, kok pintunya harus ditutup dan dikunci segala?” tanyaku penasaran.



Senyuman indah dari bibir sensual tante Rika mengembang sesaat mendengar pertanyaanku.



“Oh, biar aman aja. Kan aku mau ajak kamu ke kamar tengah biar lebih rilek ngobrolnya sambil nonton TV,” jawab tante Rika seraya menggandeng tanganku mengajak ke ruangan tengah.



Sebenarnya sudah sejak di depan pintu tadi kontolku tegang karena terangsang oleh penampilan tante Rika. Malahan kali ini tangan halusnya menggenggam tanganku, sehingga kontolku nggak bisa diajak kompromi karena semakin besar saja.



Diruang tengah terhampar karpet biru dan ada dua bantal besar diatasnya. Sementara diatas meja sudah disediakan minuman es sirup berwarna merah. Kami kemudian duduk berdampingan.



“Ayo Ardi diminum dulu sirupnya,” kata tante padaku.



Aku kemudian mengambil gelas dan meminumnya.



“Ardi, kamu tahu nggak kenapa aku minta kamu datang ke sini?” tanya tante Rika sambil tangan kanan beliau memegang pahaku hingga membuatku terkejut dan agak gugup.



“Ehm.. Eng.. Nggak tante,” jawabku gugup.

“Tante sebenarnya butuh teman ngobrol, maklumlah anak-anak tante sudah jarang sekali pulang karena kerja mereka di luar kota dan harus sering menetap disana. Jadinya ya, kamu tahu sendiri kan tante itu kesepian. Kira-kira kamu mau nggak jadi teman ngobrol tante? Nggak harus setiap hari kok..!,” kata tente seperti mengiba.


Baca Juga : Aku Tergoda Dengan Dua Gadis SMA


Dalam hati aku senang karena kesempatan untuk bertemu dan berdekatan dengan tante akan terbuka luas. Angan-angan untuk menikmati pemandangan indah dari tubuh janda itu pun tentu akan menjadi kenyataan.



“Kalau sekiranya saya dibutuhkan, ya boleh-boleh saja tante. Justru saya senang bisa ngobrol sama tante. Biar saya juga ada teman. Bahkan setiap hari juga nggak apa kok..”



Tante tersenyum mendengar jawabanku.



Akhirnya kami berdua mulai ngobrol tentang apa saja sambil menikmati acara di TV.



Enjoi sekali rasanya, apalagi bau wangi yang menguar dari tubuh tante membuat angan- anganku semakin melayang jauh.



“Ardi, udara hari ini panas ya? Tante kepanasan nih. Kamu kepanasan nggak?” tanya tante Rika yang kali ini sedikit manja.

“Ehm.. Iya tante, panas banget. Padahal kipas anginnya sudah dihidupin,” jawabku sambil sesekali mataku melirik buah dada tante yang agak menyembul, seakan ingin meloncat dari kaos yang menutupinya.



Mata Tante Rika terus menatapku hingga membuatku sedikit grogi, meski sebenarnya birahiku sedang menanjak. Tanpa kuduga, tangan tante memegang kancing bajuku.



“Kalau panas dilepas aja ya baju Ardi, biar cepet adem,” kata tante Rika sembari membuka satu-persatu kancing bajuku, dan melepaskannya hingga aku telanjang dada.












Aku saat itu benar-benar kaget dengan apa yang dilakukan oleh tante Rika padaku. Dan aku pun hanya bisa diam terbengong-bengong. Aku juga jadi bertambah heran lagi dengan sikap tente Rika, yang memintaku untuk membantu melepaskan kaos ketatnya.



“Ardi, tolongin tante dong. Lepasin kaos tante. Habis panas sih..,” pinta tante Rika dengan suara yang manja tapi terkesan menggairahkan.



Dengan sedikit gemetar karena tak menyangka akan mengalami pengalaman nyataku ini, aku lepas kaos ketat berwarna merah itu dari tubuh tante Rika.



Dan apa yang berikutnya aku lihat sungguh membuat darahku berdesir dan kontolku semakin tegang membesar serta jantung ku yang berdetak kencang.



Payudara tante Rika yang besar tampak nyata di depan mataku, dan tanpa terbungkus BH. Kini dua gunung indah milik janda itu terlihat didepan mataku. Payudaranya tampak kencang dan padat sekali.



“Kenapa Ardi, kok kamu tiba-tiba diam?” tanya tante Rika padaku.

“E.. Em.. Nggak apa-apa kok tante,” jawabku spontan sambil menundukkan kepala.

“Alaaahhh kamu enggak usah pura-pura. Aku tahu kok apa yang sedang kamu pikirkan selama ini. Tante sering memperhatikan kamu, sebenarnya sudah lama pingin ini tante kan?” kata tante sambil meraih kedua tanganku dan meletakkan telapak tanganku di kedua buah dadanya yang montok.

“Ehm.. Tante.. Sa.. Ya.. Ee..,” aku seperti tak mampu menyelesaikan kata-kataku karena gugup.



Apalagi kini tubuh tante Rika semakin merapat ke tubuhku.



“Ardi, remas susuku ini sayang. Ehm.. Lakukan sesukamu. Nggak usah takut-takut sayang. Aku sudah lama ingin menimati kehangatan dari seorang laki-laki,” rajuk tante Rika sembari menuntun tanganku meremas payudara montoknya.



Sementara kegugupanku sudah mulai dapat dikuasai. Aku semakin memberanikan diri untuk menikmati kesempatan langka yang selama ini hanya ada dalam angan-anganku saja. Dengan nafsu yang membara, susu tante Rika aku remas-remas.



Sementara bibirku dan bibirnya saling berpagutan mesra penuh gairah. Entah kapan celanaku dan celana tante lepas, yang pasti saat itu tubuh kami berdua sudah polos tanpa selembar kainpun menempel di tubuh.



Permaianan kami semakin panas, setelah puas memagut bibir tante, mulutku seperti sudah nggak sabar untuk menikmati payudara montoknya.



“Uuhh.. Aah..” Tante Rika mendesah- desah tatkala lidahku menjilat-jilat ujung puting susunya yang berbentuk dadu.



Aku permainkan puting susu yang munjung dan menggiurkan itu dengan bebasnya. Sekali-kali putingnya aku gigit hingga membuat Tante menggelinjang merasakan kenikmatan.



Sementara tangan kananku mulai menggerayangi memek tante Rika yang sudah mulai basah.



Aku usap-usap bibir memek tante dengan lembut hingga desahan-desahan menggairahkan semakin keras dari bibirnya.



“Ardi.. Nik.. Maat.. Sekali sa.. Yaang.. Uuuhh.. Puasin tante sayang. Tubuhku adalah milikmu,” suara itu keluar dari bibir janda montok itu.



Aku menghiraukan ucapan tante karena sedang asyik menikmati tubuh moleknya. Perlahan setelah puas bermain-main dengan payudaranya. Mulutku mulai kubawa kearah bawah menuju memek tante Rika yang bersih terawat tanpa bulu.



Dengan leluasa lidahku mulai menyapu memek yang sudah basah oleh cairan.



Aku sudah tidak sabar lagi.



Batang kontolku yang sudah sedari tadi tegak berdiri ingin sekali merasakan jepitan memek janda cantik yang montok itu.



Aku lalu bertanya pada Tante Rika...



"Tante, bolehkah aku memasukkan kontolku di memekmu.."

"Ya Ardi, masukkkan saja, aku juga sudah tidak tahan dan sudah lama tidak melakukan ini.." jawabnya sambil mendesah.



Akhirnya, secara perlahan aku mencoba memasukkan batang kontolku ke celah-celah memek. Sementara tangan tante membantu menuntun tongkatku masuk kelobang memeknya.



Kutekan perlahan dan...



“Aaaaahhh..”



Suara itu keluar dari mulut tante setelah kontolku berhasil masuk ke dalam liang senggamanya, kupompa kontolku dengan gerakan naik turun.



Desahan dan erangan yang menggairahkan itupun meluncur dari mulut tante yang sudah semakin panas birahinya.



“Aach.. Ach.. Aah.. Terus sayang.. Lebih dalam.. Lagi.. Aah.. Nik.. Mat..,” tante Rika mulai menikmati permainan itu.



Aku terus mengayuh kontolku sambil mulutku melumat habis kedua buah dadanya yang montok. Mungkin sudah 20 menitan kami bergumul dalam posisi itu.



Aku merasa sudah hampir tidak tahan lagi. Terasa batang kemaluanku sudah nyaris menyemprotkan cairan sperma.



“Tante.. Punyaku sudah mau keluar..”

“Tahan seb.. Bentar sayang.. Aku jug.. A.. Mau sampai.. Aaach..” akhirnya tante tidak tahan lagi.



Croottt.... Creeeetttt... Croooott....



Kamipun mengeluarkan cairan kenikmatan itu secara hampir bersamaan.



Banyak sekali air mani yang aku semprotkan ke dalam liang senggama tante, hingga kemudian kami kecapekan dan berbaring di atas karpet biru.



“Terima kasih Ardi. Tante puas dengan permainan ini. Kamu benar-benar jantan. Kamu nggak nyeselkan tidur dengan tante?” tanya beliau padaku.


Baca Juga : Aku Sangat Terangsang Dengan Teman Sekelasku Namanya Intan


Aku tersenyum sambil mencium kening janda itu dengan penuh sayang.



“Aku sangat senang tante. Tidak kusangka tante memberikan kenikmatan ini padaku. Karena sudah lama sekali aku berangan-angan bisa menikmati tubuh tante yang montok ini” Tante Rika tersenyum senang mendengar jawabanku.

“Ardi sayang, mulai saat ini kamu boleh tidur dengan tante kapan saja. Karena tubuh tante sekarang adalah milikmu. Tapi kamu juga janji lho, alau tante lagi kepengen kamu harus temani tante ya.,” kata tante Rika kemudian.



Aku tersenyum dan mengangguk tanda setuju.



Dan kami pun mulai saling terangsang dan aku ngentot sama tante lagi untuk yang kedua kalinya.



Hari itu adalah hari yang tidak pernah bisa aku lupakan. Karena angan-anganku untuk bisa ngentot sama tante Rika dapat terwujud menjadi kenyataan.



Sampai saat ini dan sampai ku tuliskan cerita ini, aku masih menjalani persetubuhan ini sama tante Rika dengan berbagai variasi.



Dan kami sangat bahagia karena telah melakukan itu semua.




Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berkunjung di Blog Saya, salam sukses.


Kunjungi Juga :
=> AZG27 DREAMS | Kumpulan Artikel
=> Berita Paling Eksis | Klik Aja Disini
=> Kumpulan Berita & Video Sepak Bola | Cek Aja Disini
=> Bagi Yang Suka Sama Cerita Horor | Yuk Cek Kumpulan Ceritanya Disini
=> Buat Yang Suka Berimajinasi | Kunjungi Aja Kumpulan Cerita Dewasa
=> Kumpulan Cerita Kisah Cinta | Yuk Lihat Disini
=> Kumpulan Video-Video Menarik | Disini Tempatnya
=> Para Penggemar Iwan Fals | Yuk Cek Disini
=> Video Yang Hot Hot | Disini Tempatnya



=> Akun Medsos Saya <=
Facebook
Instagram


=> Channel YouTube <=
AZG27 DREAMS

Comments

Populer

Nikmatnya Memerawani Perempuan Yang Masih SD

Cerita Dewasa - Kenikmatan Yang Kudapat Dari Tukang Kebunku

Dinikmatinya Tubuhku Tiada Henti Oleh Kacungku

Aku Kecanduan Seks Dengan Adik Kandungku Sendiri

Kunikmati Tubuh Montok Tetanggaku Yang Bahenol

Puasnya Menikmati Tubuh Anak SMP Yang Masih Perawan Dan Tetanggaku Yang Montok

Perawanku Direnggut Oleh Adik Kandungku Sendiri

Tante Rina Memintaku Untuk Memijat Payudaranya

Memperkosa Gadia SMA Secara Kejam

Tubuhku Dinikmati Oleh Tukang Kebunku Sendiri