Pengalaman Menyenangkan Dengan Teman Adikku (18+)



Selamat Datang Di Blog
AZG27 DREAMS




Vina kutemui ketika aku mengantar dan menghadiri wisuda adikku namanya Feby di sebuah Universitas terkenal di Bandung.


Ketika itu aku berperan menjadi sopir keluarga karena harus mengantar jemput keluarga yang datang dari Sumatra.


Feby ini adalah cewek terakhir di keluargaku yang menjadi Sarjana. Dalam usianya yang masih 21 tahun, dengan otaknya yang encer ia menjadi Sarjana tercepat di keluargaku.


Saya disini bukan mau cerita tentang si Feby nih, tetapi saya mau menceritakan teman adikku ini namanya Vina.


Mojang geulis yang wajahnya Bandung banget itu.


Mereka hari ini sama-sama wisuda, meski dari jurusan yang berbeda. Feby di HI, sedangkan Vina di Ekonomi.


Singkat cerita...


Usai mengantar Feby dan Orang Tua ku dari Medan ke arena wisuda, tiba tiba datang perintah dari Feby.


"Bang please.., darurat nih, tolong dong jemput temanku namanya Vina di Salon XX. Udah jam segini kok Bokap Nyokapnya belum nyampe. Ntar nggak dapat tempat duduk lagi.." katanya dengan wajah memelas.

"OK putri duyung, yang dekat PLN itu kan? Ah, gimana aku bisa tahu wajahnya?" jawabku sambil kebingungan.

"Pokoknya yang paling cantik di salon dan pakai kebaya krem, itu sudah pasti Vina!, dan jangan coba merayu, ntar aku kasih tahu kakak Mita di rumah lho.." ancamnya.

"OK bawel.." jawabku.


Baca Juga : Nikmatnya Bercinta Dengan Gadis SMA (Perawan)


Meski dijalan macet, cuma 5 menit kemudian aku telah mencapai salon tempat Vina menunggu.


"Wah, itu pasti dia.." pikirku sambil melihat cewek pakai kebaya warna krem tengah memijit mijit ponsel.

"Sialan si Feby, nomor HP nya tidak diberi kepadaku. Begitu dekat aku langsung menyapanya saja.." pikirku.


Aku lalu menghampiri cewek itu sambil memberhentikan mobilku di depannya. Kemudian aku langsung bertanya kepada cewek itu.


"Vina ya..?" tanyaku.

"Hmm.. Bang John ya. Sorry nih jadi merepotkan, bokap ku masih jauh di jalan Bang.." jawabnya.

"Oh, nggak papa Vin santai saja, lagian kan dekat.." jawabku lagi.


Aku lalu membukakan pintu Taft bututku dan dengan sedikit kesulitan dia naik. Tubuhnya dibalut kebaya, benar-benar cantik dan seksi sekali Vina ini.


Kututup pintu dan pelan-pelan aku jalankan mobil. Aku bisa memperkirakan Vina ini tingginya 167 cm, beratnya sekitar 50 kg.


Dengan model baju kebaya yang dadanya agak tinggi, payudaranya pasti berkisar 36B.


Usianya pastilah masih seumur dengan adikku Feby, 21 atau 22 tahun. Bandingkan dengan aku yang sudah berusia 35 tahun ini.


Lho buat apa lagi dibandingkan, maksudku ini adalah cewek tipeku.


"Bang, Kakak nggak ikut..?" tanya Vina.

"Kakak siapa Vin..?" tanyaku berlagak bego.

"Kak Mita istri Abang.." tanyanya lagi.

(Buset, kapan dia kenalan sama bini gue ya). pikirku.

"Oh, ada di rumah Vin. Eh maksudnya di sekolah lagi antar si kecil.." jawabku. (Alamak, kok jadi grogi gini gue).

"Beberapa kali Vina ke main kerumah nemuin Feby, Abang selalu di luar kota ya katanya..?" tanyanya.

"Hehehe.. Biasalah Vin, cari sesuap nasi ama segenggam berlian.." jawabku sambil ketawa.

"Hihihi.. Si Abang bisa aja.."

"Hmm.. Kamu udah ada yang dampingi nih di wisuda nanti..? tanyaku.

"Belom nih Bang, makanya cariin dong.." jawabnya.

"Ah masa cewek secakep kamu nggak ada yang dampingi.."


Aku mulai memasang jerat.


Benar saja, wajahnya langsung bersemu merah. Aku tahu bahwa Vina ini adalah tipe cewek yang ramah, sedikit cerdas tetapi sialnya dia juga termasuk grup penggoda. Hehehe..


"Nanti mau langsung kerja atau lanjut nih kuliah lagi Vin..? tanyaku basa basi agar tidak terlalu ketahuan sedang menebar jerat.

"Bokap bilang sih, aku disuruh lanjut ke Amrik, tapi aku sih masih pengen main dulu Bang.." jawabnya.

"Lho disuruh sekolah kok malah main.. belum puas main sama teman-teman emang..?" tanyaku.

"Iya nih Bang, cowok aku belum tamat kuliahnya, hahaha.."

"Lho tadi bilangnya belum ada pendamping..?"


Karena keasyikan mengobrol, kami tahu-tahu sudah sampai di gerbang masuk kuliah. Dan Feby terlihat melambai-lambaikan tangannya dan kemudian mendekat kearah mobil yang kami kendarai.


"Hi Vin, ngobrol apa sama Abang gue..? Hati-hati lo, gue kurang percaya tuh sama Abang gue.." Kicau Feby.

(Ah, sialan si Feby menjelekkanku lagi). Sahutku dalam hati.

"Ah, nggak kok Feb.. Lagian kalau gue dirayu juga berarti gue emang cantik, hihihi.." jawab Vina.


Aku kemudian meninggalkan mereka berdua menuju tempat parkir.


Buset dah, benar-benar nasib seorang sopir, habis mengantar penumpang eh sekarang masih juga harus keringatan mencari tempat parkir.


Tapi karena habis ngobrol sama cewek keren lelahnya tidak terasa juga.


Hmm Vina, aku suka lihat wajahnya, bodinya montok banget. Kulitnya yang putih bersih tampaknya dirawat dengan baik.


Semasa kuliah dulu aku suka mengatakan bahwa cewek-cewek seperti Vina ini Bandung sekali atau Jawa sekali sesuai dengan asalnya.


Aku sih, Sumatra sekali, hehehe.


Menurut istriku, aku tidak ganteng-ganteng amat, yang ganteng mah si Mamat, hehehe.


Memang istriku sekarang bukan yang pertama tapi yang terakhir juga bukan.


Usai wisuda aku masih harus mengantar adikku Feby, Orang Tua, istri dan kedua anakku ke restoran Sunda untuk merayakan hari bahagia si Feby bawel itu.


Ketika tiba di parkiran, Feby mengangsurkan ponselnya dengan berbisik. Barangkali takut dilihat oleh istriku.


"Bang sini, Vina mau ngomong.. Awas jangan rayu-rayu ya.." ujar Feby.

"Halo.. Vina ya.. Selamat ya Vin, sampai tadi lupa ngucapin selamat, hehe.."

"Makasih Bang, makasih banget loh tadi udah di jemput. Hmm.. entar kapan-kapan Abang kalo Vina undang datang ya.." ujar Vina.


Kubayangkan Vina dengan senyum manisnya.


Dia mau ngundang aku dan keluarga atau aku sendiri ya, pikirku agak surprise. Ah, gue yakin dia ngundang aku sendiri nih. Gak papalah geer dikit.


"OK deh, sayang.." jawabku.

"Uppss, baru juga kenal gue, bilang apa tadi bang..?" jawabnya.

"Sayang.." jawabku lagi.

"Entar ditimpuk sama bini loh Bang.." kicaunya.

"Hehehe.. Nice to meet you Vin, salam sama keluarga ya.." kataku dengan bicara agak keras agar Feby nggak curiga.


Sedang istriku sibuk bermain dengan kedua anakku, jadi nggak perlu kuatir.


"Ah, sial lagi. Aku tidak sempat mencatat nomor HP nya. Tapi toh nanti malam masih bisa lihat di ponsel Feby kok.." pikirku mulai keluar isengnya.


Dua minggu setelah acara wisuda tersebut tiba-tiba aku menerima SMS.


(Bang, lagi di mana nih.. Ada acara nggak? Vina).


Aku sangat kaget dan langsung berkata dalam hati.


"Hah, Gak salah nih.." pikirku.


Dengan pura-pura menahan diri, 5 menit kemudian baru aku jawab dengan menelepon langsung.


Tengsin dong kalo SMS balik.


"Hai Vin, apa kabar? Aku lagi di Jakarta nih.. Lagi makan nih ama teman-teman.." kataku menyebut suatu tempat di Plaza Senayan.

"Vina juga lagi di Jakarta nih Bang, lagi boring.."

"Lho.. Aku pikir kamu jadi ke Amrik.."kataku sekenanya.

"Males Bang, Vina lagi di tempat sodara nih.." Abang kapan pulang ke Bandung..?"

"Mungkin )usa.. Kamu..?

"Iya, boleh dong kita pulang bareng.. Vina naik kereta ko Bang.."


Buset dah, benar kan kata gue, Vina itu tipe cewek penggoda.

"Hmm.. Gimana ya.." kataku sok ragu, padahal udah pengen banget.

"Kita lihat nanti ya, Vin. Entar sore Abang telepon kamu lagi deh, eh Feby tahu nggak kamu lagi ada di Jakarta..?"

"Nggak Bang, mau Vina kasih tahu sama Feby dan istri Abang..?"

"Haha.. Bukan gitu maksudku, ok deh ntar jam 5 sore Abang telepon kepastiannya ya.." kataku bersorak.


Baca Juga : Pembantuku Menikmati Tubuh Montokku Setiap Saat


Memang kalau rejeki nggak bakal lari ke mana-mana. Cepat-cepat aku bereskan tugasku di Jakarta. Sebetulnya sore ini juga sudah selesai tapi teman-temanku di Jakarta seperti biasa suka mengajak main bilyar dan karaoke.


Jadi sorry friends, kali ini aku ada urusan penting, mesti cabut.


Jam 5 sore aku telepon Vina dan aku bertanya...


"Kamu sedang apa, kalau boring mengapa tidak jalan-jalan bersama saudara atau teman-teman..?"

"Abang ada acara nggak ntar malam? Ajakin Vina nonton dong..? Katanya dari seberang sana.

"Ok Vin, gimana kalau kita ketemuan di 21..?

"Ok Bang kita ketemuan disana yah.."


Setelah sampai di Bioskop, Vina kutemui dan kulihat dua memakai celana Jeans ketat dan T-Shirt nya.


Dia sudah beli tiket untuk kita berdua. Mentang-mentang kaya, tiket saja dibelikan olehnya. Aku tidak ingat apa judulnya film yang mau kami tonton ini.


Yang jelas begitu masuk gedung bioskop, aku langsung gandeng tangan Vina seperti yang diinginkannya. Vina memulai sinyal dengan mengatakan sedang boring, ingin jalan dan sebagianya.


Kubelai rambutnya dan seperti sudah kuduga, dia merebahkan bahunya dipundakku sepanjang film nya berputar. Tak ada penolakan ketika jemariku menyusup ke balik T-Shirt dan BH nya.


Semua lancar, dia lalu melenguh ketika kupelintir putingnya dan kuelus perutnya. Ketika jemariku menyusup ke sela-sela pahanya, ia lalu berbisik...


"Jangan di sini Bang.."


Itu sudah sesuai dengan harapanku dan harapannya. Kontolku juga sudah tegang sekali ketika keluar dari gedung bioskop. Di dalam mobil, kami berdua seperti harimau yang kehausan dan kami saling berciuman dengan gairah.


Aku suka suara lenguhnya, kepasrahannya ketika kusedot putingnya dan jariku menelusup ke celah-celah memeknya yang sudah basah sekali.


Tubuh Vina bergetar, aku ingin membuatnya menjadi wanita yang sesungguhnya ketika berhubungan intim.


"Vina, Abang pengen jilat memek kamu sayang.."

"Hmm.. jilat aja Bang, Vina udah nggak tahann.."


Bulu-bulu halus memeknya kusibak, kelentitnya yang sudah mengeras sungguh nikmat dikuluman ku. Aroma bau memeknya sungguh harum dan bentuknya tampak terawat.


Tubuhnya sampai bergetar getar menahan nikmat. Tangannya aku arahkan meremas kontolku. Tetapi ternyata dia lebih suka blow job.


Pada saat yang sama, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk meremas dadanya yang montok. Apa boleh buat, di mobil yang sempit ini harus terjadi pergumulan yang menggairahkan.


Aku pastikan tidak ada manusia yang melihat kegaduhan nikmat ini. Jangan sampai kepergok Satpam karena nanti bisa malu.


Sedotan lidahnya sungguh membuatku melayang jauh. Tanganku tak henti-hentinya meremas payudaranya yang indah dengan puting kecoklatan yang sudah mengeras.


Pada sisi lain, aku pelintir dan sedot putingnya hingga membuatnya semakin basah. Karena di depan terlalu sempit, aku mengajaknya pindah ke jok belakang.


Vina dengan tak sabar melepas celana dalam hitamnya. Aku sungguh terangsang melihat wanita dengan CD hitam, sepertinya Vina tahu selera seks ku.


Tampaknya Vina adalah tipe cewek blow job mania, jarena ia terus saja mengoral batangku. Kupikir hobinya ini sejalan dengan hobiku mengoral memek cewek.


Kuberi isyarat agar ia mengambil posisi 69 dengan aku di bawah. Vina mengangguk lemah. Aku suka melihat matanya yang sayu. Gila, memek si Vina memang OK, masih kelihatan garis vertikalnya dengan kelentit yang sungguh imut dan mengeras.


Segera kuremas pantatnya dan kujilat perlahan paha dalamnya sebelum memasuki area memeknya. Vina melenguh hingga aku makin terangsang dengan suaranya yang sendu.


"Ouhh.. Please Johnn.. Kamu apain memekku say, enak bangett...!!"

"Hhhmmmm..."


Hanya suara itu yang keluar dari mulutku sambil menyeruput cairan memeknya yang mulai banjir. Sementara jemari Vina yang halus masih menggenggam kontolku.


"Say.. Vina nggak tahan.. Vina mau keluar sayang.. Terus terus.. Isep kacangku.. Ahh..!!"


Aku memang selalu ingin memuaskan cewek-cewek yang Ngentot denganku. Menurutku ini adalah salah satu rahasia cewek-cewek selalu ketagihan ngentot denganku.


Perlakukanlah wanita dengan gentle, jangan egois. Mereka adalah makhluk yang butuh perhatian dan belaian. Jangan bersikap bodoh meninggalkan mereka meraung-raung karena tak terpuaskan.


Ada saat tertentu kapan kita membuat mereka tak bisa berhenti. Vina akhirnya mencapai orgasme. Ia terduduk lemah namun tangannya masih menggenggam batangku yang masih ngaceng dan berdenyut-denyut.


"Makasih ya Bang, Abang sungguh laki-laki yang baik! Sekarang Vina pengen memuaskan Abang.."


Nah lo, benar kan kataku, jika puas wanita sebetulnya tidak egois.


"Iya Vina cantik, kamu istirahat dulu.. Gak usah terburu-buru, kita masih punya waktu sampai besok kan..?"

"Ih, Abang nakal.. katanya sambil meremas-remas kontolku."

"Sekarang Vina pengen lagi Bang.. Pengen dimasukin sama kontol Abang.."

"Tapi kamu kan masih perawan Say..?"

"Lho kok Abang tahu sih..?"

"Kan Abang sudah periksa tadi, hehehe.."

"Ihh.. Nakal deh.. Vina jadi malu.." katanya manja.

"Vin, Abang sayang kamu, tetapi untuk memerawani kamu Abang sungguh nggak tega.."

"Tapi kan Vina yang mau.. Please Bang.. Vina rela.."

"Vin, kalau dengan oral saja kamu bisa orgasme, ngapain harus sampai berdarah..?"


Yang benar-benar tidak kuduga, Vina menangis. Wah, kacau deh.. Tapi aku tidak ingin bicara lagi. Perlahan kukecup bibirnya, kuhapus airmatanya dan benar pemirsa eh pembaca, gairahnya mulai naik kembali.


Segera dikulumnya kontolku.


"Hmm.. Enak sekali rasanya.."


Dan aku kembali mengajaknya ke posisi VW (Vosisi Wenakk), favoritku mengerjai memek cewek dari belakang alias posisi 69. Aku berkonsentrasi agar kali ini spermaku dapat muncrat di mulutnya.


Tipe cewek pehobi blowjob adalah penyelesaian akhir harus di mulutnya. Kusedot kelentit Vina dengan lembut tetapi kuat dan itu cukup membuatnya makin menguatkan sedotannya pada kontolku.


Memek Vina memang beraroma perawan, cairannya sungguh kental dan aku senang menelannya. Kontolku berkedut-kedut seakan mau muncrat, tetapi kutahan.


Aku ingin kali ini aku dan Vina mencapai orgasme secara bersamaan.

"Ohh.. Johnn.. Fuck me please, pengen keluar say.. Ouhh.." teriaknya.


Itu adalah pertanda bahwa kurang dari 1 menit lagi dia akan mengalami orgasme. Jadi sebetulnya orgasme bisa diukur alias terukur.


Lalu kupercepat sedotanku pada kedelai Vina yang memerah sambil tanganku berusaha meraih payudara dan putingnya. Kuremas untuk memberi extra kenikmatan padanya.


"Auhh.. Johnn.. Vina keluar.. Ahh.. Ahh.. Ahh... Ahh..." lenguhnya panjang.


Dan seperti yang kuperhitungkan akhirnya aku juga mengeluarkan pejuku dan muncrat ke wajahnya. Dapat kurasakan mulut Vina menyeruput kontolku dengan cepat. Aku sampai kehabisan kata-kata untuk melukiskan bagaimana perasaan nikmatku ini.


Baca Juga : Tante Rika Adalah Janda Pemuas Nafsuku


Kupeluk Vina dan kubelai rambutnya, sambil say thanks.


Aku tahu bahwa Vina bakal ketagihan.


Aku sebenarnya ingin menceritakan lanjutan perjalanan yang menggairahkanku ke Bandung dengan Vina.


Dan seluruh sensasi yang aku dan Vina dapatkan.


Ternyata Vina juga menyukai ngentot sambil berdiri. Di beberapa lokasi kami terpaksa berhenti mencari tempat rimbun pepohonan. Vina segera menyender di batang pohon dan dengan nafas terengah-engah sambil melepaskan celananya.


Posisi yang menggairahkan, dengan berjongkok aku isep memeknya yang cepat basah itu. Kadang ia menungging dan aku sedot itilnya dari belakang.


Aku juga mencapai orgasme dengan menggosok-gosok memeknya dengan batangku. Percaya atau tidak bahwa Vina masih tetap perawan sampai akhirnya dia berangkat ke Wisconsin, USA untuk melanjutkan studi kuliahnya.


Sekarang aku masih merindukannya.


Ia masih sering mengirim SMS dengan untaian kata-kata JILAT, JILAT DAN JILAT MEMEKKU SAY.


Entahlah, apakah masih ada cewek yang seperti dia di antara para pembaca.



Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berkunjung di Blog Saya, salam sukses.


Kunjungi Juga :
=> AZG27 DREAMS | Kumpulan Artikel
=> Berita Paling Eksis | Klik Aja Disini
=> Kumpulan Berita & Video Sepak Bola | Cek Aja Disini
=> Bagi Yang Suka Sama Cerita Horor | Yuk Cek Kumpulan Ceritanya Disini
=> Buat Yang Suka Berimajinasi | Kunjungi Aja Kumpulan Cerita Dewasa
=> Kumpulan Cerita Kisah Cinta | Yuk Lihat Disini
=> Kumpulan Video-Video Menarik | Disini Tempatnya
=> Para Penggemar Iwan Fals | Yuk Cek Disini
=> Video Yang Hot Hot | Disini Tempatnya



=> Akun Medsos Saya <=
Facebook
Instagram


=> Channel YouTube <=
AZG27 DREAMS

Comments

Populer

Nikmatnya Memerawani Perempuan Yang Masih SD

Cerita Dewasa - Kenikmatan Yang Kudapat Dari Tukang Kebunku

Dinikmatinya Tubuhku Tiada Henti Oleh Kacungku

Aku Kecanduan Seks Dengan Adik Kandungku Sendiri

Kunikmati Tubuh Montok Tetanggaku Yang Bahenol

Puasnya Menikmati Tubuh Anak SMP Yang Masih Perawan Dan Tetanggaku Yang Montok

Perawanku Direnggut Oleh Adik Kandungku Sendiri

Tante Rina Memintaku Untuk Memijat Payudaranya

Memperkosa Gadia SMA Secara Kejam

Tubuhku Dinikmati Oleh Tukang Kebunku Sendiri